Biologi kelas 8 sistem pencernaan (bagian 1)

MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN

(bagian 1)

Makanan adalah bahan-bahan  (segala sesuatu) yang dimakan dan diperlukan tubuh supaya dapat tetap hidup.

Fungsi Makanan :

  1. Untuk menghasilkan energi.
  2. Sebagai zat pembangun tubuh, meliputi pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak.
  3. Sebagai pengatur, untuk mengatur aktivitas metabolisme, menjaga keseimbangan cairan tubuh.

Syarat Makanan :

  • 1. Higienis (bebas dari bibit penyakit).
  • 2. Bergizi (mengandung zat yang diperlukan tubuh), meliputi karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, air.
  • 3.Mengandung kalori.

 

KARBOHIDRAT

  • Struktur kimia karbohidrat :

Karbohidrat : tersusun dari unsur C, H, O

  • Golongan Karbohidrat :

–          Monosakarida : terdiri dari satu gugusan gula. Contoh : glukosa, fruktosa, galaktosa, ribosa.

–          Disakarida : terdiri dari dua gugusan gula. Contoh : sukrosa, maltosa, laktosa.

–          Polisakarida : terdiri dari lebih sepuluh gugusan gula. Contoh : amilum, selulosa, glikogen.

 

  • Sumber karbohidrat : beras, jagung, gandum, gula dan lain-lain.
  • Fungsi karbohidrat :
  1. Sumber energi

1 gram = 4,1 kalori

  1. Penjaga keseimbangan asam basa.
  2. Berperan dalam metabolisme.
  3. Pembentuk struktur sel, jaringan dan organ.
  4. Komponen asam nukleat (ribosa).

 

LEMAK

  • Struktur kimia lemak :

Lemak tersusun dari unsur C, H, O.

  • Komponen penyusun lemak adalah : asam lemak dan gliserol
  • Jenis lemak (sumber makanan)

–          Lemak hewani : bahan makanan yang mengandung lemak hewani antara lain : daging, telur, susu, ikan segar,  keju dan mentega.

–          Lemak nabati :  bahan makanan yang mengandung lemak nabati  antara lain kelapa, kemiri, buah alpokat, dan kacang-kacangan.

  • Fungsi lemak
  1. Sumber energi

1 gram = 9,3 kalori

  1. Pelarut vitamin (ADEK)
  2. Pelindung organ tubuh
  3. Pelindung tubuh dari suhu rendah
  4. Menyedapkan makanan
  5. Penahan rasa lapar.

 

PROTEIN

Struktur kimia protein.

Protein tersusun dari unsur : C, H, O,N dan kadang-kadang S dan P.

Komponen penyusun protein : adalah asam amino.

Asam amino dibedakan menjadi asam amino esensial dan asam amino non esensial.

Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat disintesis  (dibentuk) oleh tubh, sedangkan asam amino non esensial adalah asam amino yang dapat disintesis (dibentuk) oleh tubuh.

  • Fungsi protein
  1. Mensintensis substansi-substansi penting : hormon, enzim, antibodi.
  2. Pertumbuhan tubuh. Termasuk pemeliharaan dan perbaikan sel rusak.
  3. Melaksanakan metabolisme. Sebagai enzim berperan dalam berbagai reaksi kimia dan biologis.
  4. Sumber energi 1 gram = 4,1 kalori.
  5. Menyeimbangkan cairan tubuh dan larutan asam dan basa.
  6. Mendetoksifikasi tubuh. Protein membantu dalam mengatur kemampuan tubuh untuk mendetoksifikasi zat-zat asing yang termakan.

GARAM-GARAM MINERAL

Garam-garam mineral pada umumnya diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit.

Garam mineral tidak mengalami proses pencernaan,  garam mineral mudah larut sehingga mudah diserap jonjot usus. Garam mineral diperlukan tubuh baik secara sendiri-sendiri maupun ada yang secara gabungan antar unsur.

Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan tubuh, dapat dikelompokkan menjadi : makroelemen dan mikroelemen.

Makroelemen    : diperlukan tubuh dalam jumlah banyak :

Na, Ca, K, P, Mg, Cl, S, F, I

Mikroelemen     : diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit :

Mn, Cr, Co, Mo, Zn, Cu

 

Nama Mineral

Fungsi/Keterangan

Fe (Besi)

Sebagai komponen sitokrom (u.pern) sebagai komponen hemoglobin. Kekurangan : anemia.
I (Iodium)

 

Sebagai komponen tiroksin.

Kekurangan : penyakit gondok.

P (Fosfor)

 

Pembentukan matriks tulang pembentukan fosfatid untuk kontraksi otot.
F (Fluor) Menguatkan gigi.
Ca (Kalsium/zat kapur)

 

Pembentukan matriks tulang membantu proses pembekuan darah penerimaan rangsang pada otot dan saraf penghantar impuls.
Na & Cl Untuk pembentukan asam klorida pada lambung dan untuk menjaga nilai asmosin darah.

 

Na(Natrium) : berfungsi sebagai komponen anorganik dari cairan ekstra seluler.

K (Kalium) : berfungsi sebagai komponen anorganik dari cairan intra seluler.

 


VITAMIN

Vitamin adalah suatu senyawa organik sebagai pelengkap makanan yang diperlukan untuk kehidupan, kesehatan dan pertumbuhan dan tidak berfungsi dalam memberikan energi. Vitamin merupakan zat yang tidak dapat disintesis oleh tubuh manusia, sehingga harus didatangkan dari luar tubuh. Vitamin dibutuhkan dalam jumlah sedikit, tetapi harus ada dalam makanan dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh zat lain.

Kekurangan vitamin

Akibatnya/Keterangan

1.

 

A

–    Rabun senja (hemeralopia)

–    Mengeringnya kornea (xeroftalmi)

–    Kelainan kulit dan perdarahan di selaput lendir usus.

2.

D

–    Penyakit rakhitis

3.

E

(Tokoferol)

–    Keguguran, pendarahan pada ibu hamil, kemandulan.

 

4.

K

–    Darah sukar membeku

5.

B 1

(tiamin)

–    Penyakit beri-beri

 

6.

B 2

(riboflavin)

– Luka di sudut mulut (cheilosis)

–    Tergangunya proses pertumbuhan

7.

Asam pantotenat

B 3

–    Dermatitis

–    Luka pada usus (interitis)

8.

B 12

(Kobalamin)

–    Anemia pernisiosa

9.

Vitamin C

(Asam askorbat)

–    Pendarahan gusi (skorbut)

–    Pendarahan bawah kulit

AIR

Fungsi air di dalam tubuh, yaitu sebagai :

  1. Zat pelarut.
  2. Bahan pengangkut dari sel ke sel atau dari jaringan ke jaringan, dan
  3. Untuk menjaga setabilitas suhu tubuh.

 

Bahan Tambahan Makanan

(dibahas lebih lanjut dalam materi zat aditif pada makanan)

Bahan tambahan makanan (aditif) adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan, yang diberikan dalam jumlah kecil dengan maksud untuk memperbaiki rupa, susunan, atau sifat makanan.

  1. Zat Pewarna

Pada masa lalu, untuk membuat warna hijau orang menggunakan perasan daun pandan dan untuk nasi kuning memakai sedikit kunyit. Tetapi untuk mencari segi praktisnya, sekarang banyak digunakan pewarna (sumba) yang belum tentu aman bagi kesehatan kita. Contohnya, pewarna merah yang mengandung karsinogen merupakan penyebab kanker.

  1. Zat Pengawet

Agar makanan tahan dalam waktu lama, sekarang banyak digunakan boraks.  Bahkan pernah terjadi penggunaan formalin untuk mengawetkan tahu dan susu. Padahal, formalin adalah senyawa untuk mengawetkan jenasah. Untuk menantisipasi keadaan tersebut, pemerintah melalui badan pengawas obat dan makanan selalu melakukan pemantauan.

  1. Bahan Pemanis

Bahan pemanis buatan adalah bahan makanan tanpa nilai gizi dan hanya menyebabkan rasa manis pada makanan. Contohnya, sakarin (pemanis buatan).

  1. Penyedap Rasa dan Aroma

Penyedap rasa dan aroma adalah bahan tambahan makanan yang dapat memberikan atau mempertegas rasa dan aroma, contohnya MSG (Mono Sodium Glutamat) yang sehari-hari dikenal dengan bumbu masak.

 

.

.

About Andreas Tjatur

Selamat datang di new water fall. Terima kasih telah mengunjungi website ini. God bless you.
This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a comment